House Of Anne Frank - Bangunan yang menjadi saksi Holocaust

Saturday, June 4, 2016

House Of Anne Frank - Belanda




Anne Frank lahir dari keluarga Yahudi di sebuah kota di Jerman, Frankfurt am Main, tahun 1929. Keluarganya mengungsi ke Amsterdam pada musim panas 1933 bersamaan dengan berkuasanya Hitler yang menerapkan kebijakan untuk menghapuskan kaum Yahudi dari negara tersebut.
Keluarga Frank menemukan tempat tinggal di Rivierenbuurt di Amsterdam. Anne masuk sekolah di sana dan belajar Bahasa Belanda. Setelah pendudukan pada bulan Mei 1940, penguasa Jerman menerapkan peraturan di Belanda yang tujuannya mengisolasi kaum Yahudi dari masyarakat Belanda. Mengucapkan selamat tinggal pada kawan-kawan dan gurunya merupakan peristiwa yang dramatis bagi Anne, karena dia harus pindah ke sekolah Yahudi. Kaum Yahudi diharuskan menggunakan tanda bintang David agar mudah dikenali di tempat umum. Tanda peringatan digantung di bioskop, kafe dan teater menyerukan "Kaum Yahudi Dilarang Masuk". Sejak Juli 1942, angkatan bersenjata Jerman melancarkan operasi besar-besaran di Belanda untuk mengangkut kaum Yahudi ke Eropa Timur. Keluarga-keluarga Yahudi diperintahkan agar berkemas untuk bekerja di bagian timur Eropa. Mereka dijemput dari rumah-rumah mereka, didorong ke dalam kereta api menuju kamp transit di Westerbork di Propinsi Drenthe dan dari sana mereka dibawa ke kamp kematian di Eropa Timur. Lebih dari seratus ribu pria, wanita dan anak-anak dari Belanda menemui ajalnya di kamp konsentrasi. Jumlah seluruhnya, sekitar enam juta kaum Yahudi di Eropa yang dibunuh.
Pada tahun 1942, bersama dengan empat orang lainnya, keluarga Frank bersembunyi di sebuah rumah di belakang kantor ayah Anne di Prinsengracht Amsterdam. Disinilah Anne mulai menulis buku harian yang membuatnya terkenal setelah perang berakhir. Dia menulis tentang pengalamannya sebagai seorang gadis muda ambisius yang harus hidup dikekang di dalam sebuah ruangan sempit. Ketika dia bebas, dia bercita-cita menjadi seorang penulis. Keluarganya berhasil bersembunyi selama dua tahun dari kejaran Jerman tetapi kemudian dikhianati dan ditangkap. Anne menemui ajalnya dalam kamp konsentrasi Jerman Bergen-Belsen tahun 1945, ketika usianya baru 15 tahun. Saudara perempuannya juga meninggal dunia di kamp. Ibunya meninggal dunia di Auschwitz. Hanya ayahnya, Otto Frank, yang berhasil keluar hidup dari kamp dan kembali dari Polandia.
Setelah perang, Miep Gies, wanita yang membantu keluarga itu ketika masih bersembunyi, memberikan setumpuk buku catatan pada Otto Frank. Inilah buku harian yang telah ditulis oleh Anne. Otto Frank membawa buku harian tersebut kepada beberapa penerbit dan pada tahun 1947 diterbitkan dengan judul Het Achterhuis atau Rumah Bagian Belakang (judul edisi Bahasa Inggris : Anne Frank : Buku Harian Seorang Gadis Muda). Pada tahun 1955, buku tersebut diadaptasi ke panggung teater Amerika dan membuat buku harian Anne terkenal ke seluruh dunia – tepat ketika Rumah di Bagian Belakang atau Achterhuis baru saja direkomendasikan untuk diruntuhkan namun kemudian berhasil dilestarikan.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment